Senin, 11 Desember 2017

Materi ke-10

Fenomena dan Profesional Public Relations
(Materi ke-10)
Oleh : Abang Zakqy Husna

Menurut Prita Kemal Gani, Pada akhir-akhir ini di Indonesia terdapat serangkaian fenomena yang turut mempengaruhi aktivitas PR, dimana dapat dikeathui bahwa kegiatan PR selalu melibatkan stakeholder (pemangku kepentingan).
Pertama, arus globalisasi.  Kedua, perubahan sistem politik. Ketiga, perubahan sistem media massa. Keempat, fenomena perkembangan media sosial. Kelima, fenomena kebebasan informasi.
Jadi dari di atas disimpulkan bahwa Fenomena Public Relations adalah dimana banyaknya hal-hal yang dapat dilihat dari kejadian-kejadian dalam aktivitas Public Relations, contohnya dalam mengatasi atau mengcounter dari media massa akan hal negatif sehingga hal negatif tersebut tidak mempengaruhi citra dari organisasi maupun perusahaan.
Profesional Public Relations artinya disini bagaimana public relations mempunyai keahlian dan keuletan dari segi teknis baik itu komunikasi dan dari segi pengalaman dan pemahaman yang dipelajari seseorang dalam meningkatkan profesionalitasnya.
Menurut Grunig dan Hunt (1984:66) pemahaman profesionalisme dalam PR bisa dilihat dari factor-faktor berikut ini:
Pertama, Adanya seperangkat nilai-nilai professional. Nilai-nilai profesional ini ialah adanya kebebasan dalam menuangkan hasil pemikiran dan berusaha mendahulukan kepentingan publik diatas kepentingan pribadi.
Kedua, Keanggotaan pada asosiasi profesi, Asosiasi ini didasarkan pada kesamaan profesi yang dimiliki anggotanya. Dalam asosiasi ini ada etika atas aturan yang telah disepakati bersama dan ada sangsi bagi yang melanggar.
Ketiga, Taat pada norma-norma professional (etika, kode etik dan penerapan). Kode etik kehumasan Indonesia telah memiliki kode etik profesi yang mengatur mengenai komitmen pribadi, perilaku terhadap klien dan atasan, perilaku terhadap masyarakat dan media massa, serta perilaku terhadap rekan sejawat.
Keempat, Adanya bangunan pengetahuan dan tradisi intelektual. Maksudnya agar para praktisi yang menggeluti bidang ini memiliki kepemilikan pengetahuan teoritis yang cukup kuat agar ada dasar dari setiap aktivitas yang dilakukan serta ada pertanggungjawaban.
Dan yang terakhir adalah Adanya keterampilan teknis. Keterampilan teknis ini bisa didapat dari pelatihan-pelatihan professional. Yang diikuti dari adanya seminar ataupun workshop yang disediakan oleh instansi-instansi tertentu


Daftar Pustaka
Skripsi R Lasweny - 2012, Profesi PR yang dipersyaratkan oleh perhotelan bintang lima di Yogyakarta.

Materi ke-9

Profil, Macam-Macam dan Pola Komunikasi Public Relations
(Materi ke-9)
Oleh : Abang Zakqy Husna

Profil public relatiosn (humas) Identitas dari individu atau organisasi yang memberikan informasi kepada yang membutuhkan, dengan  maksud untuk mengenali, memahami, dan  mempelajari individu atau organisasi tersebut.
Berten K. (1994) mengatakan bahwa kode etik profesi merupakan norma yang telah ditetapkan dan diterima oleh kelompok profesi dan untuk mengarah atau memberikan petunjuk kepada para anggotanya, yaitu bagaimana “seharusnya” (das sollen)  berbuat dan sekaligus menjamin kualitas moral profesi yang bersangkutan di mata masyarakat untuk memperoleh tanggapan yang positif. Apabila dalam pelaksanaanya (das sein) salah satu anggota profesi tersebut telah melakukan perbuatan yang menyimpang dari kode etiknya kelompok profesi itu akan tercemar citra dan nama baiknya di mata masyarakat.
Contoh profil humas Kantor Humas dan Kerjasama merupakan lembaga fungsional dipimpin oleh seorang Kepala yang bertanggungjawab kepada Rektor dan pelaksanaan tugas sehari-hari dibawah pembinaan Pembantu Rektor IV.
Dengan teori komunikasi organisasi Weick (Organisation Theory of Weick) penelitian ini berpendapat bahwa yang terjadi menerpa perusahaan dapat dilihat dari perspektif fenomenologi, yaitu dimana setiap kejadian yang terjadi akan mengalami intepretasi lewat pengalaman-pengalaman setiap pribadi yang terikat dalam strukturisasi organisasi. Komunikasi yang menghasilkan pengalaman tersebut melahirkan pola-pola baru. Ada 4 (empat) pola komunikasi yang menjadi bahan acuan untuk mendeteksi setiap cara, motif dan hambatan dalam penulisan ini, yaitu:
Pertama Pola Komunikasi Primer yaitu  suatu proses penyampaian oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan suatu symbol sebagai media atau saluran. Dalam pola ini terbagi menjadi dua lambing verbal dan nirverbal. Lambang verbal yaitu bahasa, yang paling sering di gunakan karena bahasa mampu mengungkapkan pikiran komunikator. Sedangkan lambing nirverbal yaitu lambing yang digunakan dalam berkomunikasi yang bukan bahasa namun merupakan isyarat dengan mnggunakan anggota tubuh antara lain; kepala, mata, bibir, tangan dan sebagainya.
Kedua Pola Komunikasi Verbal yaitu komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik lisan maupun tertulis. Komunikasi ini paling banyak di pakai dalam hubungan antar manusia. Melalui kata-kata, mereka mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan atau maksud mereka, menyampaikan fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya, saling bertukar perasaan dan pemikiran.
Ketiga Pola Komunikasi Sekunder yaitu proses penyampaian oleh komunikator kepada komunikasi dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambing pada media pertama.
Keempat Pola Komunikasi Linear yaitu mengandung makna lurus yang berarti dari satu titik ke titik yang secara lurus, yang berarti penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikasi sebagai titik terminal.
Dan terakhir Pola Komunikasi Sirkular yaitu secara harfiah berarti bulat, bundar, atau keliling. Dalam proses sirkular  itu terjadinya feedback atau umpan balik, yaitu terjadinya arus komunikator sebagai penentu utama keberhasilan komunikasi.
Pada akhirnya kita telah mengetahui beberapa pengertian dari profil public relations atau humas yaitu sebuah identitas atau status dari organisasi ataupun perusahaan yang mana di dalamnya ada tugas dan fungsi Public Relations dalam mengenalkannya ke khalayak.
Sedangkan dari Pola Komunikasi Public Relations ada 5 yaitu Pola Komunikasi Primer, Pola Komunikasi Verbal, Pola Komunikasi Sekunder, Pola Komunikasi Linear, dan yang terakhir adalah Pola Komunikasi Sirkular. Pola Komunikasi yang sering di pakai adalah Pola komunikasi Verbal karena sering digunakan dalam berkomunikasi yang dilakukan oleh Public Relations.


DAFTAR PUSTAKA
Skripsi Andreano Rinaldi Sitinjak, 2012, Universitas Sam Ratulangi, “Pola Komunikasi Public Relations Officer dalam Mempertahankan Citra PT Lion Air Indonesia Cabang Manado”

https://rifar7.wordpress.com/2015/11/12/profil-dan-etika-profesi-humas/

Jumat, 01 Desember 2017

Materi ke-8

Media Public Relations
(Materi ke-8)
Oleh : Abang Zakqy Husna

Media relations dapat dikatakan sebagai alat untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai aktivitas perusahaan atau organisasi melalui publikasi dan diharapkan pesan atau dapat diterima dengan baik oleh khalayak luas.
Menurut Iriantara Media relations pada dasarnya berkenaan dengan pemberian informasi atau memberi tanggapan pada media pemberitaan atas nama organisasi atau klien. Media relations merupakan salah satu bagian dari PR yang merupakan sarana yang sangat penting dan efisien. Penting karena akan menopang keberhasilan program , dan efisien karena tak memerlukan banyak daya dan dana untuk menginformasikan program yang hendak dijalankan dengan menggunakan teknik publisitas.
Menurut Lesly menjelaskan media relations sebagai hubungan dengan media komunikasi untuk melakukan publisitas atau merespons kepentingan media terhadap organisasi. Uraian tentang media relations itu bisa dilihat keterkaitannya untuk membentuk pengertian media relations.
Pertama, media relations itu berkenaan dengan media komunikasi. Media komunikasi itu diperlukan karena menjadi sarana yang sangat penting dan efisien dalam berkomunikasi dengan publik. Agar komunikasi dengan publik tersebut bisa terpelihara, maka segala kepentingan media massa terhadap organisasi mesti direspon organisasi. Tujuannya adalah untuk keberhasilan program.
Kedua, media relations itu merupakan fungsi khusus dalam suatu kegiatan atau program PR. Letak kekhususannya adalah pada pelibatan media massa yang berada diluar kendali organisasi. Media relations selain menggunakan media massa , juga digunakan untuk menunjang kegiatan lain.yang diselenggarakan dalam kegiatan community relations, customer relations atau investor relations.
Komunikasi yang dikembangkan dalam praktik PR adalah komunikasi dua arah. Komunikasinya bukan hanya dari organisasi kepada publik – publiknya melainkan juga sebaliknya. Pada akhirnya, dalam praktik media relations pun bukan hanya memberikan informasi yang diberikan melalui media massa, melainkan juga mengikuti dan mengolah informasi yang disampaikan melalui media massa.
Daftar Pustaka

Skripsi Wahid Faysal Hakim, FIKI UMS 2010, Public Relations Dan Media Relations (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Media Relations Sebagai Upaya Meningkatkan Citra Positif Hotel Ibis Solo)
Tugas Akhir, Andriana Noro Iswari, FISIP USM Surakarta 2010, Efektifitas Kegiatan Media Relations Melalui Humas Di Bank Indonesia.


UAS Audit Perbankan Syariah

UAS Audit Perbankan Syariah Audit Perbankan Syariah Oleh : Abang Zakqy Husna (1142310003) 1.     Dokumen menjadi begitu penting saa...