Senin, 15 Januari 2018

UAS Audit Perbankan Syariah

UAS Audit Perbankan Syariah
Audit Perbankan Syariah
Oleh : Abang Zakqy Husna (1142310003)

1.    Dokumen menjadi begitu penting saat melakukan prosedur audit, mengapa demikian, jelaskan serta berikan contohnya.
Karena dari sudut pandang auditor, dokumen atau bukti adalah fakta dari informasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan kesimpulan audit. Dokumen atau bukti harus mempunyai hubungan dengan audit, objektif, relevan dari bermakna. Dalam proses audit, auditor harus dapat menganalisis dan menentukan fakta dari informasi yang relevan dan berkaitan dengan tujuan  audit dokumen atau bukti audit. Contoh dari dokumen audit diantaranya laporan keuangan perusahaan  yang meliputi neraca laporan laba/ rugi dari laporan perubahan modal.

2.    Gambarkan skema dari audit syariah kemudian jelaskan.

 


a.      Planning Review Procedures
ü  Harus direncanakan dengan matang agar selesai dengan efektif dan efisien.
ü  Rencana tersebut harus mencakup pemahaman menyeluruh tentang operasi IFI dalam hal produk,operasi, lokasi, cabang, anak perusahaan dan divisi. Perencanaan tersebut harus mencakup daftar semua fatwa, peraturan dan pedoman yang dikeluarkan oleh SSB.
ü  Memahami kegiatan, produk dan sikap manajemen terhadap kepatuhan terhadap syariah.
ü  Rencana tersebut harus didokumentasikan dengan benar termasuk kriteria dan ukuran pemilihan sampel, dengan mempertimbangkan kompleksitas, dan frekuensi transaksi.
b.      Executing Review  Procedures & preparing working papers
ü  Pemahaman tentang prosedur, komitmen dan pengendalian kepatuhan manajemen terhadap syariah;
ü  meninjau kontrak, kesepakatan, dll;
ü  memastikan apakah transaksi yang dilakukan merupakan produk yang diizinkan oleh SSB;
ü  meninjau informasi dan laporan lain seperti surat edaran, notulen, laporan operasi dan keuangan, kebijakan dan prosedur, dll;
ü  konsultasi / koordinasi dengan penasehat seperti auditor eksternal; dan
ü  mendiskusikan temuan dengan manajemen IFI.
c.       Documenting Conclusions & Reporting to shareholders
ü  SSB harus mendokumentasikan kesimpulan mereka dan menyiapkan laporan mereka kepada pemegang saham berdasarkan hasil kerja dan diskusi yang diadakan. Laporan SSB harus dibaca pada rapat umum tahunan IFI.
ü  SSB harus menerapkan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu yang memadai untuk memastikan bahwa penilaian dilakukan sesuai dengan standar.
ü  Prosedur pengendalian mutu dapat mencakup tinjauan terhadap semua dokumen kerja untuk memastikan bahwa prosedur penelaahan telah dipahami dan dijalankan dengan benar.
ü  Diskusi tambahan dapat dilakukan dengan manajemen IFI, jika diperlukan, untuk memastikan bahwa semua masalah penting tercakup selama peninjauan.

3. Jelaskan hubungan dari Dewan Pengawas Syariah dan Auditor Eksternal?
Sangat berkaitan. Ada sejumlah persamaan antara konsep dan pesan auditor eksternal dengan dewan pengawas syariah . keduanay menerbitkan suatu laporan tentang hasil percatataan transaksi yang dikerjakan oleh manager bank dan laporan tersebut diajukan guna diketik untuk stekholders. Auditor menginformasikan apakah laporan keuanagn fair tengang posisi laporan keuangan bank dan hasil usahanya. sedangkan dps menjamin apakah akutansi bank seperti yang dicerminkan dalam laporan keuangan adalah sesuai dengan prinsip prinsp syariah . oleh karena itu pekerjaan dps disebut audit religious atau syariah.

4.  Sebutkan jelaskan pihak-pihak yang dapat melakukan audit syariah atau audit terhadap lembaga keuangan syariah ?
a)   Dewan Pengawas Syariah (DPS) dan Internal Auditor
DPS  merupakan  pihak  yang  memainkan  peran  kunci  dalam  keseluruhan  audit dan kerangka  tata  kelola  perusahaan  dalam  LKS (Kasim  &  Sanusi,  2013;  Karim,  1990). DPS berperan untuk merumuskan kebijakan dan pedoman yang harus diikuti oleh manajemen dalam  kegiatan  mereka,  termasuk  persetujuan  atas  produk  yang  dikeluarkan  dan  juga melakukan shariah  review,  yang merupakan  pemeriksaan  untuk  memastikan  bahwa kegiatan  yang  dilakukan  oleh  LKS  tidak  bertentangan  dengan  prinsip-prinsip  syariah. Dalam menjalankan peran sebagai shariah review DPS dibantu oleh auditor internal sebagai pelaksana  harian.  Yacoob  (2012)  berpendapat  bahwa  internal  auditor  dapat  menjalankan fungsi  auditor  syariah  bila  memiliki  pengetahuan  dan  keahlian  syariah  yang  memadai. Tujuan  utamanya  adalah  untuk  memastikan  sistem  pengendalian  intern  yang  baik  dan efektif yang mengikuti syariah secara ketat.
b)   Auditor Eksternal
Auditor  eksternal  memiliki  peran  yang  unik  dalam  audit  syariah,  bukan hanya  berperan dalam  melakukan  audit  keuangan  tetapi  juga  melakukan Shariah Compliance Test  untuk memastikan kepatuhan shariah dari perusahaan atau LKS. Proses audit tersebut dilakukan secara terstruktur, dimulai dengan perencanaan audit dan diakhir dengan pemberian opini oleh  auditor  terkait  laporan  keuangan  yang  disiapkan  telah  sesuai  fatwa, AAOIFI  serta standar dan praktik akuntansi yang berlaku dalam negeri yang bersangkutan.

5.  Jelaskan secara ringkas prosedur penerimaan penugasan/perikatan audit ?
a.     Mengevaluasi Integritas Manajemen
Laporan keuangan adalah tanggungjawab manajemen. Audit atas laporan keuangan bertujuan untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen. Untuk dapat menerima perikatan audit, auditor berkepentingan untuk mengevaluasi integritas manajemen, agar auditor mendapatkan keyakinan bahwa manajemen perusahaan klien dapat dipercaya, sehingga laporan keuangan yang diaudit bebas dari salah saji material sebagai akibat dari adanya integritas manajemen.
Tahap-tahap penerimaan penugasan audit
Di dalam memutuskan apakah suatu perikatan audit dapat diterima/tidak, auditor menempuh suatu proses yang terdiri dari 6 tahap, yaitu :
Berbagai cara yang dapat ditempuh oleh auditor dalam mengevaluasi integritas manajemen adalah:
1)        Komunikasi dengan auditor pendahulu.
Sebelum menerima suatu perikatan audit, auditor pengganti harus mencoba melaksanakan komunikasi tertentu berikut ini:
ü  Meminta keterangan kepada auditor pendahulu mengenai masalah-masalah yang spesifik
ü  Menjelaskan kepada calon klien tentang perlunya auditor pengganti mengadakan komunikasi dengan auditor pendahulu dan meminta persetujuan dari klien untuk melakukan hal tersebut.
ü  Mempertimbangkan keterbatasan jawaban yang diberikan oleh auditor pendahulu.
2)        Meminta keterangan kepada pihak ketiga.
Informasi tentang integritas manajemen dapat diperoleh dengan meminta keterangan kepada penasihat hukum, pejabat bank, dan pihak lain dalam masyarakat keuangan dan bisnis yang mempunyai hubungan bisnis dengan calon klien. Kamar Dagang Indonesia (KADIN) dapat juga dipakai sebagai sumber informasi untuk mengevaluasi integritas manajemen.
Dalam melakukan audit, auditor menghadapi kemungkinan disajikannya dengan sengaja laporan keuangan yang tidak benar untuk kepentingan pribadi berbagai anggota manajemen.
3)        Melakukan review terhadap pengalaman auditor di masa lalu dalam berhubungan dengan klien yang bersangkutan.
Dalam hal auditor mempertimbangkan akan melanjutkan/menghentikan hubungan dengan klien dalam perikatan audit, auditor harus secara seksama mempertimbangkan pengalamannya dimasa lalu dalam berhubungan dengan klien dalam perikatan audit.
b.    Menentukan kompetensi auditor untuk melaksanakan audit
Berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan oleh auditor tentang kondisi khusus dan resiko luar biasa yang mungkin berdampak terhadap penerimaan perikatan audit dari calon klien dapat diketahui dengan cara :
1)        Mengidentifikasi pemakai laporan audit
2)        Mendapatkan informasi tentang stabilitas keuangan dan legal calon klien dimasa depan
3)        Mengevaluasi kemungkinan dapat/tidaknya laporan keuangan calon klien diaudit
c.    Menentukan kompetensi auditor untuk melaksanakan audit
d.   Evaluasi terhadap Independensi Auditor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UAS Audit Perbankan Syariah

UAS Audit Perbankan Syariah Audit Perbankan Syariah Oleh : Abang Zakqy Husna (1142310003) 1.     Dokumen menjadi begitu penting saa...