Perbaikan
UTS Audit PBS
Audit
Perbankan Syariah
Oleh
: Abang Zakqy Husna (1142310003)
1. Dokumen menjadi begitu penting saat melakukan prosedur audit,
mengapa demikian, jelaskan serta berikan contohnya.
Karena
dari sudut pandang auditor, dokumen atau bukti adalah fakta dari informasi yang
digunakan sebagai dasar pembuatan kesimpulan audit. Dokumen atau bukti harus
mempunyai hubungan dengan audit, objektif, relevan dari bermakna. Dalam proses
audit, auditor harus dapat menganalisis dan menentukan fakta dari informasi
yang relevan dan berkaitan dengan tujuan
audit dokumen atau bukti audit. Contoh dari dokumen audit diantaranya
laporan keuangan perusahaan yang
meliputi neraca laporan laba/ rugi dari laporan perubahan modal.
2. Jelaskan karakteristik dari Lembaga
Keuangan Syariah?
a)
Ekonomi Islam menjujung tinggi prinsip keadilan, hal tersebut tercemin dalam
sistem bagi hasil (profit and loss sharing). Penegakan nilai keadilan dalam
ekonomi dilakukan dengan melarang semua masfadah (segala yang merusak), riba,
gharar (ketidak adilan) dan maysir.
b)
Ekonomi Islam terdapat keseimbangan antara nilai-nilai spriitualisme dan
materialism setiap transaksi dan kegiatan ekonomi yang ada, tidak hanya
terfokus pada nilai-nilai materialism tetapi juga terfokus pada nilai-nilai
spiritualisme yang mana memerhatikan kepentingan segala pihak dalam meraih
manfaat suatu transaksi ekonomi.
c)
Karakteristik ekonomi Islam ditandai adanya kepemilikan multijenis, artinya
hakikatnya pemilik alam beserta segala isinya hanyalah Allah semata, sehingga
harta yang dimiliki manusia merupakan titipan yang suatu saat akan kembali
kepada Allah SWT.
d)
Kebebasan ekonomi, artunya tetap membenarkan kepemilikan individu dan kebebasan
dalam bertransaksi sepanjang dalam koridor syariah.
e)
Menjaga Kemaslahatan individu dan bermasyarakat.
3.
Gambarkan skema dari audit syariah kemudian jelaskan.
a.
Planning Review Procedures
ü Harus
direncanakan dengan matang agar selesai dengan efektif dan efisien.
ü Rencana
tersebut harus mencakup pemahaman menyeluruh tentang operasi IFI dalam hal
produk,operasi, lokasi, cabang, anak perusahaan dan divisi. Perencanaan
tersebut harus mencakup daftar semua fatwa, peraturan dan pedoman yang
dikeluarkan oleh SSB.
ü Memahami
kegiatan, produk dan sikap manajemen terhadap kepatuhan terhadap syariah.
ü Rencana
tersebut harus didokumentasikan dengan benar termasuk kriteria dan ukuran
pemilihan sampel, dengan mempertimbangkan kompleksitas, dan frekuensi transaksi.
b. Executing Review Procedures &
preparing working papers
ü Pemahaman
tentang prosedur, komitmen dan pengendalian kepatuhan manajemen terhadap
syariah;
ü meninjau
kontrak, kesepakatan, dll;
ü memastikan
apakah transaksi yang dilakukan merupakan produk yang diizinkan oleh SSB;
ü meninjau
informasi dan laporan lain seperti surat edaran, notulen, laporan operasi dan
keuangan, kebijakan dan prosedur, dll;
ü konsultasi /
koordinasi dengan penasehat seperti auditor eksternal; dan
ü mendiskusikan
temuan dengan manajemen IFI.
c. Documenting Conclusions & Reporting to shareholders
ü SSB harus
mendokumentasikan kesimpulan mereka dan menyiapkan laporan mereka kepada
pemegang saham berdasarkan hasil kerja dan diskusi yang diadakan. Laporan SSB
harus dibaca pada rapat umum tahunan IFI.
ü SSB harus
menerapkan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu yang memadai untuk
memastikan bahwa penilaian dilakukan sesuai dengan standar.
ü Prosedur
pengendalian mutu dapat mencakup tinjauan terhadap semua dokumen kerja untuk
memastikan bahwa prosedur penelaahan telah dipahami dan dijalankan dengan
benar.
ü Diskusi
tambahan dapat dilakukan dengan manajemen IFI, jika diperlukan, untuk
memastikan bahwa semua masalah penting tercakup selama peninjauan.
4.
Jelaskan hubungan dari Dewan Pengawas Syariah dan Auditor
Eksternal?
Sangat
berkaitan. Ada sejumlah persamaan antara konsep dan pesan auditor eksternal
dengan dewan pengawas syariah . keduanay menerbitkan suatu laporan tentang
hasil percatataan transaksi yang dikerjakan oleh manager bank dan laporan
tersebut diajukan guna diketik untuk stekholders. Auditor menginformasikan
apakah laporan keuanagn fair tengang posisi laporan keuangan bank dan hasil
usahanya. sedangkan dps menjamin apakah akutansi bank seperti yang dicerminkan
dalam laporan keuangan adalah sesuai dengan prinsip prinsp syariah . oleh
karena itu pekerjaan dps disebut audit religious atau syariah.
5. Dalam POJK no 8 tahun 2014 dapat kita
ketahui macam-macam risiko yang dapat dihadapi oleh Bank Syariah. Berbagai
jenis risiko tersebut dapat menjadi faktor penilaian kita untuk menentukan
sample audit. Sebutkan jenis-jenis resiko tersebut, jelaskan beberapa dari
risiko tersebut, kemudian simpulkan risiko apa yang dapat kita jadikan sample
saat melakukan proses audit?
Jenis-Jenis Resiko yang dihadapi oleh Bank Syariah
berdasarkan peraturan OJK Nomor 8/ POJK 03/ 2014 terdapat 10 resiko yaitu :
Resiko kredit, resiko pasar, resiko likuiditas, resiko operasional, resiko
hukum, resiko stretejik, resiko kepatuhan, resiko reputasi, resiko imbal hasil,
resiko investasi.
Penjelasan Beberapa resiko:
a) Risiko
likuiditas adalah risiko yang muncul akibat kesulitan menyediakan uang tunai
dalam jangka waktu tertentu. Misalnya : jika suatu pihak tidak dapat membayar
kewajibannya yang jatuh tempo secara tunai.
b) Risiko
kredit (bahasa Inggris: Credit risk) adalah suatu risiko kerugian yang
disebabkan oleh ketidak mampuan (gagal bayar) dari debitur atas kewajiban
pembayaran utangnya baik utang pokok maupun bunganya ataupun keduanya.
c) Risiko
pasar (Bahasa Inggris: market risk) adalah suatu risiko yang timbul karena
menurunnya nilai suatu investasi karena pergerakan pada faktor-faktor pasar.
Empat faktor standar risiko pasar adalah risiko modal, risiko suku bunga,
risiko mata uang, dan risiko komoditas.
d) Risiko
operasional. Risiko operasonal oleh Basel II didefinisikan sebagai suatu risiko
kerugian yang disebabkan karena tak berjalannya atau gagalnya proses internal,
manusia dan sistem, serta oleh peristiwa eksternal.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar