UAS
Audit Perbankan Syariah
Audit
Perbankan Syariah
Oleh
: Abang Zakqy Husna (1142310003)
1.
Dokumen
menjadi begitu penting saat melakukan prosedur audit, mengapa demikian,
jelaskan serta berikan contohnya.
Karena dari sudut pandang auditor, dokumen atau bukti adalah fakta
dari informasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan kesimpulan audit. Dokumen
atau bukti harus mempunyai hubungan dengan audit, objektif, relevan dari
bermakna. Dalam proses audit, auditor harus dapat menganalisis dan menentukan
fakta dari informasi yang relevan dan berkaitan dengan tujuan audit dokumen atau bukti audit. Contoh dari
dokumen audit diantaranya laporan keuangan perusahaan yang meliputi neraca laporan laba/ rugi dari
laporan perubahan modal.
2.
Gambarkan
skema dari audit syariah kemudian jelaskan.
a.
Planning Review Procedures
ü Harus direncanakan dengan matang agar selesai dengan efektif dan
efisien.
ü Rencana tersebut harus mencakup pemahaman menyeluruh tentang
operasi IFI dalam hal produk,operasi, lokasi, cabang, anak perusahaan dan
divisi. Perencanaan tersebut harus mencakup daftar semua fatwa, peraturan dan
pedoman yang dikeluarkan oleh SSB.
ü Memahami kegiatan, produk dan sikap manajemen terhadap kepatuhan
terhadap syariah.
ü Rencana tersebut harus didokumentasikan dengan benar termasuk
kriteria dan ukuran pemilihan sampel, dengan mempertimbangkan kompleksitas, dan
frekuensi transaksi.
b.
Executing Review Procedures & preparing working papers
ü Pemahaman tentang prosedur, komitmen dan pengendalian kepatuhan
manajemen terhadap syariah;
ü meninjau kontrak, kesepakatan, dll;
ü memastikan apakah transaksi yang dilakukan merupakan produk yang
diizinkan oleh SSB;
ü meninjau informasi dan laporan lain seperti surat edaran, notulen,
laporan operasi dan keuangan, kebijakan dan prosedur, dll;
ü konsultasi / koordinasi dengan penasehat seperti auditor eksternal;
dan
ü mendiskusikan temuan dengan manajemen IFI.
c.
Documenting Conclusions & Reporting to
shareholders
ü SSB harus mendokumentasikan kesimpulan mereka dan menyiapkan
laporan mereka kepada pemegang saham berdasarkan hasil kerja dan diskusi yang
diadakan. Laporan SSB harus dibaca pada rapat umum tahunan IFI.
ü SSB harus menerapkan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu yang
memadai untuk memastikan bahwa penilaian dilakukan sesuai dengan standar.
ü Prosedur pengendalian mutu dapat mencakup tinjauan terhadap semua
dokumen kerja untuk memastikan bahwa prosedur penelaahan telah dipahami dan
dijalankan dengan benar.
ü Diskusi tambahan dapat dilakukan dengan manajemen IFI, jika
diperlukan, untuk memastikan bahwa semua masalah penting tercakup selama
peninjauan.
3. Jelaskan hubungan dari Dewan Pengawas Syariah dan Auditor
Eksternal?
Sangat berkaitan. Ada sejumlah persamaan antara konsep dan pesan
auditor eksternal dengan dewan pengawas syariah . keduanay menerbitkan suatu
laporan tentang hasil percatataan transaksi yang dikerjakan oleh manager bank
dan laporan tersebut diajukan guna diketik untuk stekholders. Auditor menginformasikan
apakah laporan keuanagn fair tengang posisi laporan keuangan bank dan hasil
usahanya. sedangkan dps menjamin apakah akutansi bank seperti yang dicerminkan
dalam laporan keuangan adalah sesuai dengan prinsip prinsp syariah . oleh
karena itu pekerjaan dps disebut audit religious atau syariah.
4. Sebutkan jelaskan pihak-pihak yang dapat
melakukan audit syariah atau audit terhadap lembaga keuangan syariah ?
a) Dewan Pengawas Syariah
(DPS) dan Internal Auditor
DPS merupakan pihak
yang memainkan peran
kunci dalam keseluruhan
audit dan kerangka tata kelola
perusahaan dalam LKS (Kasim
& Sanusi, 2013;
Karim, 1990). DPS berperan untuk
merumuskan kebijakan dan pedoman yang harus diikuti oleh manajemen dalam kegiatan
mereka, termasuk persetujuan
atas produk yang
dikeluarkan dan juga melakukan shariah review,
yang merupakan pemeriksaan untuk
memastikan bahwa kegiatan yang
dilakukan oleh LKS
tidak bertentangan dengan
prinsip-prinsip syariah. Dalam
menjalankan peran sebagai shariah review DPS dibantu oleh auditor internal
sebagai pelaksana harian. Yacoob
(2012) berpendapat bahwa
internal auditor dapat
menjalankan fungsi auditor syariah
bila memiliki pengetahuan
dan keahlian syariah
yang memadai. Tujuan utamanya
adalah untuk memastikan
sistem pengendalian intern
yang baik dan efektif yang mengikuti syariah secara
ketat.
b) Auditor Eksternal
Auditor eksternal memiliki
peran yang unik
dalam audit syariah,
bukan hanya berperan dalam melakukan
audit keuangan tetapi
juga melakukan Shariah Compliance
Test untuk memastikan kepatuhan shariah
dari perusahaan atau LKS. Proses audit tersebut dilakukan secara terstruktur,
dimulai dengan perencanaan audit dan diakhir dengan pemberian opini oleh auditor
terkait laporan keuangan
yang disiapkan telah
sesuai fatwa, AAOIFI serta standar dan praktik akuntansi yang
berlaku dalam negeri yang bersangkutan.
5. Jelaskan secara ringkas
prosedur penerimaan penugasan/perikatan audit ?
a.
Mengevaluasi Integritas Manajemen
Laporan keuangan adalah tanggungjawab manajemen. Audit atas laporan
keuangan bertujuan untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan yang disajikan
oleh manajemen. Untuk dapat menerima perikatan audit, auditor berkepentingan
untuk mengevaluasi integritas manajemen, agar auditor mendapatkan keyakinan
bahwa manajemen perusahaan klien dapat dipercaya, sehingga laporan keuangan
yang diaudit bebas dari salah saji material sebagai akibat dari adanya
integritas manajemen.
Tahap-tahap penerimaan penugasan audit
Di dalam memutuskan apakah suatu perikatan audit dapat
diterima/tidak, auditor menempuh suatu proses yang terdiri dari 6 tahap, yaitu
:
Berbagai cara yang dapat ditempuh oleh auditor dalam mengevaluasi
integritas manajemen adalah:
1)
Komunikasi
dengan auditor pendahulu.
Sebelum menerima suatu perikatan audit, auditor pengganti harus
mencoba melaksanakan komunikasi tertentu berikut ini:
ü Meminta keterangan kepada auditor pendahulu mengenai
masalah-masalah yang spesifik
ü Menjelaskan kepada calon klien tentang perlunya auditor pengganti
mengadakan komunikasi dengan auditor pendahulu dan meminta persetujuan dari
klien untuk melakukan hal tersebut.
ü Mempertimbangkan keterbatasan jawaban yang diberikan oleh auditor
pendahulu.
2)
Meminta
keterangan kepada pihak ketiga.
Informasi tentang integritas manajemen dapat diperoleh dengan
meminta keterangan kepada penasihat hukum, pejabat bank, dan pihak lain dalam
masyarakat keuangan dan bisnis yang mempunyai hubungan bisnis dengan calon
klien. Kamar Dagang Indonesia (KADIN) dapat juga dipakai sebagai sumber
informasi untuk mengevaluasi integritas manajemen.
Dalam melakukan audit, auditor menghadapi kemungkinan disajikannya
dengan sengaja laporan keuangan yang tidak benar untuk kepentingan pribadi
berbagai anggota manajemen.
3)
Melakukan
review terhadap pengalaman auditor di masa lalu dalam berhubungan dengan klien
yang bersangkutan.
Dalam hal auditor mempertimbangkan akan melanjutkan/menghentikan
hubungan dengan klien dalam perikatan audit, auditor harus secara seksama
mempertimbangkan pengalamannya dimasa lalu dalam berhubungan dengan klien dalam
perikatan audit.
b.
Menentukan
kompetensi auditor untuk melaksanakan audit
Berbagai faktor
yang perlu dipertimbangkan oleh auditor tentang kondisi khusus dan resiko luar
biasa yang mungkin berdampak terhadap penerimaan perikatan audit dari calon
klien dapat diketahui dengan cara :
1)
Mengidentifikasi
pemakai laporan audit
2)
Mendapatkan
informasi tentang stabilitas keuangan dan legal calon klien dimasa depan
3)
Mengevaluasi
kemungkinan dapat/tidaknya laporan keuangan calon klien diaudit
c.
Menentukan
kompetensi auditor untuk melaksanakan audit
d.
Evaluasi
terhadap Independensi Auditor

