Kamis, 30 November 2017

Materi ke-7

Kampanye Public Relations
(Materi ke-7)
Oleh : Abang Zakqy Husna

Kampanye Public Relations merupakan salah satu kegiatan komunikasi yang dilaksanakan dengan suatu tujuan tertentu. Kampanye Public Relations mempunyai arti dalam hal untuk memasarkan suatu produk baik dalam hal mengenalkan, mengajak, hingga menarik masyarakat dalam membeli suatu produk. Kampanye Public Relations pada umumnya seperti para politikus yang mengkampanyekan dirinya untuk dipilih sebagai wakil rakyat. Begitu pula dengan Kampanye Public Relations yang berperan penting dalam menarik pelanggan agar tertarik pada produk yang kita pasarkan.
Kampanye menurut Antar Venus dalam buku Panduan Teoritis dan Praktis dalam Mengefektifitaskan Kampanye Komunikasi, menyebutkan bahwa definisi kampanye adalah serangkaian tindakan komunikasai yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu.
Kampanye PR dalam arti sempit bertujuan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan khalayak sasaran untuk merebut perhatian serta menumbuhkan persepsi atau opini yang positif terhadap suatu kegiatan dari suatu lembaga atau organisasi agar tercipta suatu kepercayaan dan citra yang baik dari masyarakat melalui penyampaian pesan secara intensif dengan proses komunikasi dan jangka waktu tertentu yang berkelanjutan.
Pelaksanaan kampanye PR tentunya didasarkan pada suatu tujuan. Menurut Anne Gregory. Tujuan kampanye tersebut dapat ditetapkan di salah satu dari tiga level berikut: Pertama, Kesadaran (awareness), yaitu tahap membuat publik sasaran untuk berpikir tentang suatu hal dan mencoba untuk memperkenalkan sutu tingkatam pemahaman tertentu. Level ini disebut sebagai tujuan kognitif (pemikiran).
Kedua Sikap dan opini (attitude and opinion), yaitu tahap membuat public sasaran untuk membuat suatu sikap atau opini tertentu suatu subjek. Level ini disebut sebagai tujuan afektif. Dan yang terakhir, Perilaku (behavior), yaitu tahap membuat publik sasaran untuk bertindak sesuai dengan yang diinginkan. Level ini disebut dengan tujuan konatif.
Sedangkan menurut R. Wayne Pace, Brent D. Peterson dan M. Dallas Burnet dalam buku Rosady Ruslan, tujuan PR kampanye adalah: Pertama, To secure understanding Untuk memastikan bahwa terjadi suatu pengertian dan pemahaman yang sama dalam berkomunikasi antar dua belah pihak.
Kedua, To establish acceptance. Bagaimana cara penerimaan inti terus dibina dengan baik. Dan yang terakhir, To motive action. Penggantian untuk memotivasi khalayak sasaran untuk melakukan tindakan sesuai dengan apa yang hendak dicapai oleh pihak komunikator dari proses komunikasi tersebut.
Proses dalam komunikasi merupakan komunikasi manusia dengan manusia yang bertujuan untuk menumbuhkan suatu pengertian antara penyebar pesan dengan penerima pesan. Jadi, komunikasi yang efektif terjadi bila antar komunikator dan komunikan saling tercipta suatu pengertian yang sama tentang pesan yang disampaikan tersebut. Guna menciptakan pengertian yang sama tentang pesan yang ingin disampaikan, PR perlu memahami faktor apa saja yang mempengaruhi penerimaan pesan, serta proses penerimaan pesan tersebut.
Yang dimaksud oleh pesan tersebut adalah sebuah pernyataan misi dari kampanye yang dibuat oleh sebuah perusahaan. Pernyataan misi adalah sebuah satu kesatuan dari mewujudkan tujuan dan nilai-nilai perusahaan, sehingga memberikan titik acuan yang sederhana bagi internal dan eksternal perusahaan untuk mengerti dari kampanye yg dibuat.
Dari semua tujuan yang telah dipaparkan kita dapat mengartikan, dalam kampanye public relations mempunyai misi untuk menyampaikan pesan yang disampaikan komunikator untuk disampaikan kepada khalayak sehingga khalaya dapat mengerti apa maksud dari Kampanye Public Relations yang pada goal akhirnya untuk menarik minat pelanggan pada suatu produk itu.

Daftar Pustaka

Skripsi Kampanye Public Relations dalam Membentuk Sikap Khalayak, Nur Fithry Amalia, FISIP, UI, 2012.

Senin, 20 November 2017

Materi ke-6

Perencanaan Program Public Relations
(Materi ke-6)
Oleh : Abang Zakqy Husna

Sebelum masuk ke perencanaan program PR kita harus tau apa itu perencanaan program Relations, yaitu suatu kegiatan yang paling utama dalam menentukan tujuan program Public Relations yang nantinya dapat berjalan sesuai rencana program itu. Berikut perencanaaan program Public Relations
Menurut Cutlip & Center, proses PR sepenuhnya mengacu kepada pendekatan manajerial. Proses ini terdiri dari : fact finding, planning, communication, dan evaluation Proses dalam perencanaan program Public Relations dapat dijabarkan sebagai berikut: Pertama, fact finding, tahap ini merupakan awal pengumpulan data-data, mengamati kondisi organisasi maupun lingkungan serta menetapkan suatu fakta dan informasi yang berkaitan langsung dengan kepentingan organisasi. Tahap ini sangat penting untuk menentukan proses tahapan selanjutnya dan dibutuhkan riset dalam penggalian data, di mana praktisi PR perlu melibatkan diri dalam penelitian dan pengumpulan fakta. misalnya : apa yang diperlukan publik, siapa saja yang termasuk kedalam publik, bagaimana keadaan publik dipandang dari berbagai faktor.
Kedua, planning programming. Pada tahap ini PR telah menemukan penyebab timbulnya permasalahan dan siap dengan langkah-langkah pemecahan atau pencegahan. Langkah-langkah tersebut dirumuskan dalam bentuk rencana dan program, termasuk anggaran. Dalam tahap ini rumusan masalah sudah diketahui, sehingga mulailah seorang PR mengatur dan menentukan apa yang menjadi goals dan objectives. Untuk meraih goals dan objectives diperlukan strategi yang diterapkan melalui program-program kehumasan. Perencanaan disusun untuk mendekati kepastian dan memperkecil resiko, sehingga dapat menyelamatkan dan memastikan tujuan yang hendak dicapai. Dalam perencanaan diletakkan unsur evaluasi, di mana unsur tersebut untuk meneguhkan apakah perencanaan dan pemrograman yang sudah disusun nantinya akan realistis untuk dilakukan. Dalam evaluasi inilah komponen riset juga digunakan.
Ketiga, taking action and communicating. Tahap ini merupakan implementasi dari rencana program yang didasarkan pada temuan fakta. Aksi dan komunikasi merupakan bentuk riil yang menyangkut operasional dan teknis. Pada tahap ini PR berhadapan langsung dengan publik sehingga diperlukan teknik kehumasan. Ketika implementasi dilakukan, dibutuhkan adanya monitoring terhadap pelaksanaan program. Aspek monitoring mensyaratkan adanya riset.
Keempat, evaluating, merupakan tahap akhir di mana PR melakukan assesment terhadap hasil dari program kerja yang telah dilaksanakan. Pada tahap ini riset kembali dibutuhkan untuk melakukan evaluasi atas hal-hal yang sudah dilakukan. Beberapa model evaluasi sudah dikembangkan untuk menjelaskan bagaimana dan kapan waktu yang tepat untuk mengadakan riset dan mengevaluasi program maupun kegiatankegiatan komunikasi di dalam bidang Public Relations.
Tahap pertama diawali dengan proses pencarian fakta. Fakta yang dimaksudkan adalah untuk mendefinisikan problem Public Relations (Defining PR Problem). Fakta tersebut baru dapat diperoleh dari adanya aktivitas riset dengan menggunakan berbagai macam metode yang relevan bagi organisasi. Tahap berikutnya dilanjutkan dengan tahap perencanaan dan pemrograman, lalu aksi dan komunikasi dan diakhiri dengan tahap evaluasi.
Sedangkan menurut Kasali dalam buku Soemirat & Ardianto, (2010:90). menegaskan bahwa proses PR memperlihatkan dengan jelas pelaksanaan tugas PR bukan semata-mata melakukan aksi, melain kan membutuhkan rencana-rencana dan diikuti langkah-langkah pengendalian melalui proses evaluasi
Proses PR selalu dimulai dan diakhiri dengan penelitian. Berikut ini adalah empat langkah yang biasa dilakukan dalam proses PR.
Pertama, Definisikan Permasalahan.  Begitu pula dalam PR, seorang praktisi PR harus dapat mengenal symptom dan penyebabnya.
Kedua, Perencanaan dan Program.Pada tahap ini seorang praktisi PR sudah menemukan penyebab timbulnya permasalahan dan sudah siap dengan langkah-langkah pemecahan atau pencegahan.
Ketiga, Aksi dan Komunikasi. Banyak praktisi PR sering melupakan kedua proses di atas dan langsung masuk ke tahap ketiga, yaitu langsung melakukan aksi dan komunikasi berdasarkan asumsi pribadi. Meski tidak jarang tindakan itu membawa hasil yang tidak buruk, langkah ini sama sekali tidak disarankan karena terlalu tinggi resikonya bagi citra perusahaan.
Keempat, Evaluasi Program.Proses PR selalu dimulai dari mengumpulkan fakta dan diakhiri pula dengan pengumpulan data. Untuk mengetahui apakah prosesnya sudah selesai atau belum, seorang praktisi PR perlu melakukan evaluasi atas langkah-langkah yang telah diambil

Dari dua pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa keduanya hamper sama dalam langkah merencanakan program yang mana diawali pencarian fakta, perencaan program, aksi dari Public Relation dan diakhiri evaluasi. Yang mana pada tahap akhirnya lah kita dapat mengevaluasi apakah perencaan program Public Relations dapat dikatakan berhasil atau tidak.

Daftar Pustaka

Jurnal Volume 7, Nomor 2, Desember 2010: 171-186 Ilmu Komunikasi.

Materi ke-5

Penentuan Target dan Strategi Public Relations
(Materi ke-5)
Oleh : Abang Zakqy Husna

Banyaknya aktivitas seseorang pasti menerapkan Public Relations yang mana seperti sesorang masuk dalam berorganiasi, menghadiri undangan dan masih banyak lain yang merupakan kegiatan dari Public Relations yaitu mempengaruhi orang yang mempunyai kepentingan dari orang lain. Public Relations Public Relations dapat mengidentifikasi permasalahan yang timbul dengan kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan dengan menitik beratkan pembahasan pada identifikasi tingkat kesadaran konsumen, sikap dan persepsi konsumen terhadap produk dan layanan yang ditawarkan perusahaan. Nantinya hasil identifikasi kemudian dijadikan sebagai bahan pertimbangan perusahaan untuk menerapkan strategi yang sesuai.
Dalam menunjang pekerjaan dari Public Relations maka diperlukan penentuan target dan strategi Public Relations yang nantinya akan membantu kegiatan yang telah disusun oleh Public Relations. berikut penjelasan dari Penentuan Target dan Strategi Public Relations.
Menurut Rosady 1999 : 123,  “Public Relations Strategi” mengatakan bahwa strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana (plan), rencana merupakan produk dari suatu perencanaan (planing) yang pada akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari manajemen. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, Public Relations bertujuan untuk menegakkan dan mengembangkan suatu citra yang menguntungkan (favourable image) bagi organisasi, perusahaan atau produk dan jasa terhadap pihak yang berkepentingan (Stokholder) sebagai sasaran yang terkait yaitu public internal dan eksternal.
Untuk memperoleh kepercayaan, saling pengertian dan citra yang baik dari masyarakat maka Public Relations dapat menerapkan strategi yang telah ditentukan oleh manajemen perusahaan.
Hal ini berpijak pada teori Kasali dalam Soemirat dan Elvinardo 2004 ; 92, menyatakan bahwa : “Pertama, Public Relations dapat memberikan kontribusinya dalam strategic management melalui dua cara yaitu melakukan tugas sebagai bagian dari strategic management keseluruhan “organisasi. Keterlibatan PR dalam proses menyeluruh ini akan memberi manfaat besar bagi organisasi dan PR itu sendiri.
Kedua, Publik Relations dapat berperan dalam strategic management dalam mengelola kegiatannya secara strategis”.
Ricky Telg (2000), seorang pengajar dari University of Florida dalam program pelatihan media relations miliknya menyebutkan ada beberapa langkah untuk merencanakan strategi dalam menjalin relasi dengan media. Adapun langkah – langkah tersebut terdiri atas :
“Pertama,  yaitu Set Goals. Menentukan tujuan dari menjalin relasi dengan media. Adapun tujuan yang ingin dicapai harus realistis dan tidak melebihi kemampuan dari perusahaan.
Kedua, Decide on your approach to get your goals accomplished. Menentukan cara dan media yang digunakan untuk menghubungi media untuk menjalin hubungan. Melalui press release, interview, atau kunjungan ke wartawan.
Ketiga, Decide who is responsible for fielding media calls. Menentukan contact person media dalam perusahaan. Contact person bisa satu orang maupun lebih, namun contact person tersebut harus mengetahui Standard Operating Procedure dalam berhubungan dengan media.
Keempat, Become a reputable and dependable expert source. Menjadi narasumber yang bisa dipercaya dan diandalkan dalam perusahaan maupun bidang kerja. Dengan demikian media dan wartawan akan selalu mencari dan menghubungi untuk meminta informasi.
Kelima, Develop a source book of subject-matter experts in your geographic region. Menyediakan buku yang berisi daftar narasumber ahli dalam perusahaan. Sehingga anda dapat menjadi jembatan antara perusahaan dan media ketika media meminta sebuah informasi tertentu.
Keenam, Develop a news media source book for your office. Membuat media list mengenai media – media yang ada disekitar perusahaan dan aturan mengenai bagaimana dalam mengirim berita ke media tersebut.
Ketujuh, On a regular basis, provide informational material to reporters Menyediakan salinan informasi bagi wartawan secara teratur. Informasi bisa berupa press release, foto, update terbaru perusahaan, dan lain – lain.
Kedelapan, Get to know the reporter in your geographic regions. Mengenali wartawan dan area liputan dari wartawan tersebut untuk memudahkan dalam menghubungi wartawan sesuai dengan informasi terkait perusahaan yang ingin disampaikan.”
Jadi Strategi Public Relations merupakan upaya merencanakan kegiatan yang mana nantinya suatu kegiatan itu akan sesuai dengan apa yang tadi di rencanakan oleh Public Relation. Di atas merupakan strategi Public relations yang mana dari kesemuanya nanti akan saling berkaitan satu dengan lainnya.


Daftar Pustaka

Jurnal e-Komunikasi Vol 4. No.1 Tahun 2016. 

Jurnal Sosial Budaya, Vol. 8 No. 02 Juli-Desember 2011. 

Senin, 13 November 2017

Materi ke-4

Kedudukan Public Relations Korporat
(Materi ke-4)
Oleh : Abang Zakqy Husna

Bahwa kedudukan humas/PR adalah menilai sikap masyarkat (public) agar tercipta keserasian antara masyarkat dan kebijaksanaan organisasi/instansi. Karena mulai dari aktivitas, program Humas, tujuan (goal) dan hingga sasaran (target) yang hendak dicapai oleh organisasi/instansi tersebut tidak terlpas dari dukungan, serta kepercayaan citra positif dari pihak publiknya. Dalam menjalankan fungsinya seorang PR/Humas, sebagai pejabat humas dituntut untuk memiliki empat kemampuan, yaitu:
Memiliki kemampuan mengamati dan menganalisis suatu persoalan berdasarkan fkata di lapangan, perencanaan kerja komunikasi dan mampu mengevaluasi suatu problematic yang dihadapinya.
Kemampuan untuk menarik perhatian, melalui berbagai kegiatan publikasi yang kreatif, inovatif, dinamis dan menarik bagi publiknya sebagai target sasarannya.
Kemampuan untuk mempengaruhi pendapat umum, merekayasa pandangan atau opini public (crystallizing public opinion) yang searah dengan kebijakan organisasi instansi yang diwakilinya itu dalam posisi yang saling mnguntungkan.
Kemampuan PR/Humas menjalin suasana saling percaya toleransi, saling menghargai, good will dan lain sebagainya dengan berbagai pihak, baik public internal maupun eksternal. Dan peran ideal yang harus dimiliki oleh praktisi Humas (public relations practitioner) dalam suatu organisasi/instansi, antara lain:
Menjelaskan tujuan-tujuan (clarifying goals) organisasi kepada pihak publiknya. Tugas tersebut akan terpenuhi dengan baik, apabila PR/Humas bersangkutan lebih memahami atau meyakini pesan/informasi yang akan disampaikan itu.
Bertindak sebagai radar, tetapi juga harus mampu memperlancar pelaksanaan public policynya. Jangan sampai pesan atau informasi tersebut membingungkan atau menghasilkan sesuatu yang kadang-kadang tidak jelas arahnya, sehingga pesan-pesan akan menjadi sulit untuk diterima oleh public.
Pihak PR/Humas harus memiliki kemampuan untuk melihat ke depan atau memprediksi sesuatu secara tepat yang didasarkan kepada pengetahuan akan data atau sumber informasi actual dan factual, yang menyangkut kepentingan organisasi maupun publiknya.
Secara umum Public Relations mempunyai kedudukan yang sangat strategis, yakni berada di antara dua pihak publik. Baik untuk publik lingkup internal maupun publik lingkup eksternal.  Hal ini mengisyaratkan bahwa seorang Public Relations Officer sesuai fungsinya adalah sebagai “penyambung lidah’ perusahaan atau organisasi. Khususnya dalam hal mengadakan hubungan timbal balik dengan publik yang berada di dalam dan umumnya dengan publik publik yang berada di luar perusahaan.
Menurut Moore (2004:159) “Humas di tingkat manajemen puncak sebuah organisasi, dengan seorang direktur utama dan dewan direktur. Karena tindakan manajemen dan kebijaksanaan manajemen mempengaruhi Humas, maka fungsi humas harus ada dalam kedudukan tertentu di dalam struktur organisasi untuk berpartisipasi dengan manajemen dalam keputusan kebijakan umum”.
Posisi PR di Bagan Organisasi dan hubungannya dengan pimpinan manajemen (Top Management) seringkali dapat dijelaskan dengan menjelaskan terlebih dahulu bagaimana fungsi PR ini muncul. Pada awalnya Fungsi PR merupakan bagian integral dari departemen SDMsebagai tenaga pendukung komunikasi karyawan.
Karena fungsi ini terus berkembang, tidak hanya sekedar komunikasi karyawan belaka, maka pihak manajemen memisahkannya dari departemen SDM dan memberinya nama baru “Departemen PR”. Manajer departemen baru ini bertanggung jawab langsung ke CEO.
Demikian pula dalam hal menanggapi akibat dari policy yang tengah-tengah publiknya, public relations menyampaikannya pada Pimpinan Utama perusahaan. Dengan demikian, selain sebagai penyambung lidah perusahaan atau organisasi Public Relations dapat pula dikatakan sebagai “jembatan penghubung” di antara dua macam publiknya, baik internal maupun eksternal.
Dari gambaran tersebut, maka ideallah jika kedudukan PR secara organisatoris memang harus berada sedekat mungkin dengan Pimpinan Utama, di atas bagian-bagian yang ada dalam perusahaan itu. Kedudukan tersebut diartikan sebagai fungsi menurut hierarki kerja dalam kaitannya dengan aspek komunikasi sebagai unsur-unsur yang ada dalam perusahaan, yakni dilihat secara vertikal.(Yulianita, 2007:85)
Sesuai dengan fungsinya, kedudukan PR dalam konteks yang ideal dalam suatu perusahaan atau organisasi, menduduki tempat sebagai konsultan perusahaan atau organisasi khususnya konsultan dalam hal kegiatan komunikasi manajemen perusahaan.
Namun, pada perusahaan-perusahaan yang kecil, biasanya tugas PR dipegang langsung oleh pimpinan sendiri. Misalnya toko-toko kecil, dokter-dokter yang berpraktek sendiri, konsultan-konsultan, dan perusahaan-perusahaan lainnya yang organisasinya relatif kecil.

Daftar Pustaka
Moore, Frazier. 2004. Humas Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Yulianita, Neni, Dasar-Dasar Public Relations, Pusat Penerbitan Universitas (P2U), Bandung, 2005.
https://acehkrak.blogspot.co.id/2015/05/makalah-hubungan-masyarakat.html


Senin, 06 November 2017

Materi ke-3

Lingkup (Scope) Public Relations
(Materi ke-3)
Oleh : Abang Zakqy Husna

Pada prinsipnya, ruang lingkup tugas dan pekerjaan CPR ada dua, yaitu membina, menjaga dan memelihara hubungan ke dalam (internal public) dan juga hubungan ke luar (external public). jelas bahwa lingkup pekerjaan CPR dibagidalam dua bagian besar, yaitu lingkup pekerjaan yang sifatnya ke dalam dan lingkup pekerjaan yang sifatnya ke luar:
Ruang Lingkup Pekerjaan PR perusahaan atau CPR  ke dalam (internal), yaitu: Hubungan dengan karyawan : Melakukan dan menjalin hubungan melalui komunikasi yang baik antar karyawan merupakan tugas dan pekerjaan CPR. Cara untuk tetap menjalin, menjaga dan memelihara hubungan yang baik dengan sesama karyawan, baik antara atasan dengan bawahan atau sebaliknya dapat diwujudkan melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan, seperti: kegiatan kebersamaan, olahraga, tour, outbond dan kegiatan lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Didalamnya juga akan terbentuk motivasi kerja, moral kerja, budaya perusahaan, filosofi perusahaan dan karyawan pun mendukung atas produk-produk perusahaan.
Hubungan dengan keluarga : karyawan Keluarga karyawan juga merupakan pihak yang berpengaruh di dalam suatu perusahaan. Keluarga karyawan memberi dukungan kepada anggota keluarganya yang bekerja di perusahaan. Tanpa dukungan dari keluarga tidaklah mungkin karyawan dapat melakukan tugas, pekerjaan dan kewajibannya dengan baik. Oleh karena itu, memperhatikan dan peduli terhadap kebutuhan dan kepentingan keluarga karyawan adalah hal yang tak dapat diabaikan. Cara yang dapat dilakukan CPR dalam melibatkan atau mengikutsertakan anggota keluarga karyawan, seperti: family gathering, pertandingan dan perlombaan, melakukan kunjungan atau anjangsana dan yang lainnya yang dapat mempererat tali persaudaraan diantara anggota keluarga karyawan
Hubungan dengan pemegang saham (stockholder relations) : Pemegang saham atau orang yang menanamkan modalnya atau penyandang dana perusahaan perlu mendapat perhatian dan pihak perusahaan. Pekerjaan ini lebih tepat dilakukan oleh CPR. CPR dapat menjalin dan memelihara komunikasi yang baik dengan pihak penyandang dana, seperti: merancang pertemuan dan melakukan pertemuan rutin atau berkala dengan pihak manajer dan investor. Mengundang investor ke perusahaan untuk dapat melihat langsung perkembangan perusahaan. Memberikan laporan secara rutin dan berkala kepada pihak investor, agar investor mengetahui dan memahami dengan benar mengenai kemajuan dan perkembangan perusahaan.
Ruang Lingkup Pekerjaan PR perusahaan atau CPR  ke luar (Eksternal), yaitu : Hubungan dengan masyarakat sekitar (community relations) : Salah satu tugas pekerjaan CPR yang berkaitan dengn eksternal PR adalah dapat menjalin, memelihara hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar. Tidak dapat tidak, perusahaan wajib membina hubungan yang baik dengan masyarakat yang ada di sekitar perusahaan. Maju, mundurnya perusuhaan sedikit banyaknya dipengaruhi atau ditentukan oleh masyarakat yang ada di sekitar perusaahaan. Perusahaan yang tak mempedulikan atau menghiraukan masyarakat sekitar dan mengabaikan, jangan berharap banyak perusahaan tersebut dapat eksis apalagi berkembang dan maju.
Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam membina hubungan dengan masyarakat sekitar perusahaan, seperti: memberikan bantuan dana pendidikan atau beasiswa, memberikan fasilitas pendidikan dan perlengkapan sekolah. Memberikan fasilitas ibadah, kesehatan, dan fasilitas lainnya yang dibutuhkan masyarakat sekitar sesuai dengan kemampuan perusahaan.
Hubungan dengan pemerintah : Hubungan pemerintah merupakan salah satu hubungan eksternal yang terjadi antara pihak permerintah dengan pihak perusahaan. Sama halnya dengan masyarakat sekitar, perusahaan perlu dan harus memelihara dan menjaga hubungan dengan pihak pemerintah. Disinilah tugas dan pekerjaan CPR agar dapat memellihara dan menjaga hubungan yang baik dengan pihak pemerintah. Hubungan yang baik dengan pemerintah akan memudahkan perusahaan dalam menyesuaikan kebijakan yang akan diambil dengan kebijakankebijakan pemerintah, sehingga terwujud sesuai dengan aturan pemerintah dan tidak melanggar hukum. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam membina hubungan dengan pihak pemerintah, seperti: melakukan dialog, pertemuan berkala, bentuk perhatian ucapan selamat kepada pejabat yan menduduki jabatan baru atau pemberian ucapan ulang tahun dan bakti sosial.
Hubungan dengan media atau pers : Hubungan degan pihak media atau pers adalah hubungan yang perlu dan penting, karena bila CPR tidak dapat menjaga dan memelihar hubungan yang baik dengan pihak media, maka perusahaan tidak dapat dikenal dimengerti apalagi didukung. Pihak media dapat mengecilkan berita atau sebaliknya dapat membesarkan berita, sehingga media sangat dibutuhkan oleh CPR. Berkembang atau tidaknya perusahaan juga ditentukan oleh pihak media. Bentuk-bentuk kegiatan yang dapat dilakukan CPR dengan pihak media, seperti: konferensi pers, press briefing, press tour, mengirimkan press release, special event, press party dan yang lainnya yang bertujuan peningkatan hubungan yang baik dan harmonis antara CPR dan pihak media.
Hubungan dengan konsumen dan pelanggan : Membina, menjaga dan memelihara hubungan yang baik dengan konsumen dan pelanggan adalah salah satu pekerjaan CPR yang harus dikerjakan. Perusahaan yang tak dapat menjaga dan memelihara hubungan yang baik akan membuat konsumen dan pelanggannya satu persatu lari dan meninggalkan produk/ jasa perusahaan. Bukanlah pekerjaan yang mudah untuk menjaga hubungan yang baik dengan konsumen dan pelanggan, butuh kesabaran, kerendahan hati dan hati yang lapang dalam menerima kritik, masukan dan saran. Membina hubungan baik
Bahwa pada prinsipnya lingkup dari Public Relations atau Corporate Public Relations ada dua yaitu internal dan eksternal. Keduanya adalah kesinambungan yang harus selalu di lakukan atau dijalankan oleh Public Relations sehingga dalam melakukan tugas-tugasnya Public Relations tidak lagi salah dalam memahami apa saja lingkup ke dalam (internal) dan ke luar (eksternal).
Lingkup Internal Public Relations atau Corporate Public Relations mencakup : Hubungan dengan karyawan, Hubungan dengan keluarga, dan yang terakhir Hubungan dengan pemegang saham (stockholder relations).

Sedangkan Lingkup Eksternal dari Public Relations atau Corporate Public Relations mencakup : Hubungan dengan masyarakat sekitar (community relations), Hubungan dengan pemerintah, Hubungan dengan media atau pers dan yang terakhir Hubungan dengan konsumen dan pelanggan.
  
Daftar Pustaka
Jurnal Yerah Melita, Dosen Prodi S1 Ilmu Komunikasi Stisip Widuri: Mengkaji Ruang Lingkup Pekerjaan Marketing Public Relations (Mpr) Dan Corporate Public Relations (Cpr).
INSANI, ISSN : 977-240-768-500-5 | Vol. 3 No. 1 Juni 2016. 


Materi ke-2

Tujuan dan Fungsi Public Relations
(Materi ke-2)
Oleh : Abang Zakqy Husna

Tujuan utama dari public relation adalah mempengaruhi perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan (Davis, 2003).
Menurut Rosady Ruslan (2001, p.246) tujuan public relation adalah sebagai berikut: Pertama, Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen. Kedua, Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan.
Ketiga, Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relation. Keempat, Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek. Dan yang terakhir, Mendukung bauran pemasaran.
Jefkins (2003, p.54) mendefinisikan dari sekian banyak hal yang bisa dijadikan tujuan public relation sebuah perusahaan, beberapa diantaranya yang pokok adalah sebagai berikut:
Untuk mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan. Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.
Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar baru.
Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan. Untuk memperbaiki hubungan antar perusahaan itu dengan masyarakatnya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan.
Untuk mendidik konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan. Untuk meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.
Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan oleh pihak lain. Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.
Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara. Untuk memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.
Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.
Selain itu public relation bertujuan untuk menciptakan, membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi di satu pihak dan dengan publik di lain pihak dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik (Maria, 2002).
Menurut Cutlip & Center and Canfield merumuskan fungsi Public Relations sebagai berikut: Pertama yaitu Menjunjung aktifitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga atau organisasi)
Kedua yaitu Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan publiknya sebagai khalayak sasaran. Ketiga yaitu Mengidentifikasikan yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang diwakilinya atau sebaliknya.
Keempat yaitu  Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbangan saran kepada pimpinan manajemen demi untuk tujuan dan manfaat bersama. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya ata terjadi sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak (Ruslan,1998:3II)
Menurut Onong Uchjana Effendy dirumuskan fungsi PR sebagai berikut : Pertama menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi. Kedua membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik eksternal maupun internal.
Ketiga, menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi. Keempat, Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum.
Menurut Maria (2002, p.31), “public relation merupakan satu bagian dari satu nafas yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut”. Hal ini sekedar memberikan gambaran tentang fungsi public relation yaitu:
Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak  
Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.
Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. 
Dapat disimpulkan bahwa public relation lebih berorientasi kepada pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik dari konsumen. Tetapi jika fungsi public relation yang dilaksanakan dengan baik benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi, atau perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap karyawan, maka diperlukan pendekatan khusus dan motivasi dalam meningkatkan kinerjanya.



Daftar Pustaka
Assumta, Sr Maria Rumanti. 2002. Dasar-Dasar Public Relations : Teori dan Praktik. Jakarta : PT Grasindo
Effendy, Onong Uchjana. 1998. Human Relations dan Public Relations dalam Manajemen. Bandung :CV Mandar Maju.
Jefkins, Frank. 2003. Public Relations Edisi kelima, Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama
Ruslan, Rosady, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, Jakarta: Grafindi Persada:1998.
Ruslan, Rosady, 2001. Manajemen Humas & Manajemen Komunikasi : Konsep dan Aplikasi. Jakarta : Rajawali Pers.

Materi ke-1

Pengantar Publik Relations
(Materi ke-1)
Oleh : Abang Zakqy Husna

Menurut Maria Assumpta Rumanti (2005:7-8) PR adalah kegiatan atau aktivitas yang proses kegiatannya melalui empat tahap, yaitu penelitian yang didahului penemuan, analisis, pengolahan data dan sebagainya; perencanaan yang direncanakan; pelaksanaan yang tepat; evaluasi, penilaian setiap tahap dan evaluasi keseluruhan.
Definisi Menurut Frank Jefkins (2003:9) PR adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.
Menurut Onong Uchjana Effendy (2006:23) Hubungan Masyarakat (Humas) adalah komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerjasama dan pemenuhan kepentingan bersama.
Dalam artian bahwa publik relation merupakan bentuk komunikasi antara satu pihak yang berkepentingan dengan pihak yang satu nya. Dan juga mempunyai pengertian hubungan yang terencana anatara organisasi dan masyarakat.
Dapat disimpulkan, Public Relations (Humas) adalah cara berkomunikasi dengan public untuk membangun sebuah pemahaman, pengertian hingga mencounter isu isu yang ada di lapangan sehingga isu-isu tadi dapat di artikan sebuah kesalahpahaman, dan membangun citra yang baik buat perusahaan.
Konsep Public Relations ada 5 yaitu membangun pengertian, komunikasi dua arah, goodwill, fungsi manajemen dan membangun kepercayaan. Di bawah ini adalah penjelasannya
Membangun pengertian: Bahwa pengertian dari Public Relations (Humas) merupakan hubungan yang terencana antara organisasi dan masyarakat.
Komunikasi dua arah: Adanya Fungsi Public Relations (Humas) yaitu selalu melakukan komunikasi dua arah antara organisasi dan masyarakat sehingga dapat menciptakan image yang baik buat perusahaan yang dikelola oleh Public Relations. Komunikasi dua merupakan faktor utama bagi keberhasilan seorang Manajer Humas dalam melakukan proses kegiatan manajemen kehumasan dan media komunikasi lembaga/organisasi yang diwakilinya.
Goodwill : Itikad Baik dari pihak yang berkepentingan untuk memperoleh timbal balik dari masyarakat.
Fungsi Manajemen: Fungsi Manajemen tertentu yang membantu membangun dan menjaga lini komunikasi, pemahaman bersama, penerimaan mutual, dan kerja sama antara organisasi dan publiknya (menurut Rex F. Harlow). Fungsi manajemen juga harus dilakukan oleh PR untuk memanage cara menghadapi masalah dalam berbicara ke public.
Membangun kepercayaan: Membangun kepercayaan merupakan fungsi yang harus ada di lakukan oleh PR sehingga dapat di percaya oleh partner-partner dan public itu sendiri
Syarat Public Relations juga ada 5 yaitu : pertama Public Relations harus pandai berkomunikasi, kedua Public Relations pandai bersosialisasi, ketiga Public Relations berpenampilan menarik, keempat Public Relations membangun relasi, dan yang terakhir Public Relations  harus berwawasan luas
Tools Public Relations juga ada 5 yaitu pertama Publicity, kedua Fotografi, ketiga Videografi, keempat, dan yang terakhir Lobby
Kegiatan terbesar Public Relations (Humas) adalah menulis, editing, media relations, special event, berbicara, produksi, riset, programming dan konsultasi. Sedangkan penggunaan kegiatan yang menggunakan waktu terbesar adalah untuk koordinasi,perencanaan dan negosiasi
Kegiatan-kegiatan kehumasan meliputi Customer relations seperti membangun hubungan baik dengan pihak luar,maksudnya menjalin hubungan baik antara perusahaan dengan public dan hubungan dengan konsumen.
Employee relations, seperti membangun hubungan antara pimpinan dengan bentuk kerjasama dan komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan.
Community relations, seperti membangun hubungan baik dengan pihak-pihak yang selama ini telah melakukan kerja sama dengan perusahaan yang kita wakili, menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar perusahaan dan komunitas-komunitas masyarakat tertentu.
Media Relations, seperti menjalin hubungan baik dengan media, karna kerja humas tidak akan pernah berhasil tanpa adanya kerjasama yang baik dengan media, jadi hubungan itu harus dijaga dengan baik dan tidak ada yang dirugikan. dan yang terakhir Government relations, seperti menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah.
Menurut Gassing S. Syarifuddin. Suryanto, Public Relations. 2016, Adanya kesalahpahaman tentang public relations yaitu pertama  Menjadi Tukang Foto-Foto: Fotografi adalah kesalahpahaman yang biasa terjadi di Indonesia yang bukan semestinya tugas dari Public Relations (Humas) 
Kedua yaitu Personal Relation: Untuk menjadi praktisi PR harus memiliki kemampuan membina hubungan secara pribadi. hal ini tidak sepenuhnya salah, tetapi bukan itu saja tugas PR.
Ketiga yaitu Propaganda: Memang, akar PR adalah perang. pada masa perang, tugas PR adalah mengirim pesan yang salah untuk mematahkan semangat lawan. propaganda dilakukan demi kepentingan dan kemenangan satu pihak.
Keempat yaitu Publisitas: Hal yang sering terlihat pada lembaga pemerintah. lembaga pemerintah lebih banyak menggunakan PR sebagai press relations yang tugasnya hanya memublikasikan kebijakan pemerintah, menyusun jadwal temu wartawan serta membawa wartawan turut kunjungan ke daerah-daerah.
Kelima yaitu Iklan Gratis: Berita yang dimuat media sering dianggap sebagai iklan gratis. oleh sebab itu banyak praktisi pemasaran berupaya memanfaatkan publikasi pers untuk mendapatkan keuntungan beriklan secara gratis. padahal, bukan itu tujuan PR dan berita dibuat.
Dan yang terakhir yaitu Menjual senyum: Jika hanya "menjual senyum" maka sebuah perusahaan pasti akan kehilangan pamornya. apalagi pada masa krisis. 



Daftar Pustaka
Effendy, Onong Uchjana. 2006. Hubungan Masyarakat : Suatu Studi Komunikasi.  Bandung : Remaja Rosdakarya
Gassing S. Syarifuddin. Suryanto, Public Relations. 2016
Jefkins, Frank. 2003. Public Relations. Jakarta : Erlangga
Rumanti, Maria Assumpta. 2005. Dasar-dasar Public Relations : Teori dan Praktik. Jakarta : Grasindo
http://pr-teoridanpraktik.blogspot.co.id/2013/06/definisi-public-relations-menurut-para.html
https://jufriibrahim.wordpress.com/materi-peekuliahan/public-relations/
https://thedaughterofyursal.blogspot.co.id/2016/12/kesalahpahaman-tentang-publicrelations.html

 

 


 

 

 

 

 




 












  

UAS Audit Perbankan Syariah

UAS Audit Perbankan Syariah Audit Perbankan Syariah Oleh : Abang Zakqy Husna (1142310003) 1.     Dokumen menjadi begitu penting saa...