Perencanaan Program Public Relations
(Materi ke-6)
Oleh : Abang Zakqy Husna
Sebelum masuk ke perencanaan program PR kita harus tau apa itu perencanaan
program Relations, yaitu suatu kegiatan yang paling utama dalam menentukan
tujuan program Public Relations yang nantinya dapat berjalan sesuai rencana
program itu. Berikut perencanaaan program Public Relations
Menurut Cutlip & Center, proses PR sepenuhnya mengacu kepada
pendekatan manajerial. Proses ini terdiri dari : fact finding, planning,
communication, dan evaluation Proses dalam perencanaan program Public Relations
dapat dijabarkan sebagai berikut: Pertama, fact finding, tahap ini merupakan
awal pengumpulan data-data, mengamati kondisi organisasi maupun lingkungan
serta menetapkan suatu fakta dan informasi yang berkaitan langsung dengan kepentingan
organisasi. Tahap ini sangat penting untuk menentukan proses tahapan selanjutnya
dan dibutuhkan riset dalam penggalian data, di mana praktisi PR perlu
melibatkan diri dalam penelitian dan pengumpulan fakta. misalnya : apa yang
diperlukan publik, siapa saja yang termasuk kedalam publik, bagaimana keadaan
publik dipandang dari berbagai faktor.
Kedua, planning programming. Pada tahap ini PR telah menemukan penyebab
timbulnya permasalahan dan siap dengan langkah-langkah pemecahan atau
pencegahan. Langkah-langkah tersebut dirumuskan dalam bentuk rencana dan
program, termasuk anggaran. Dalam tahap ini rumusan masalah sudah diketahui, sehingga
mulailah seorang PR mengatur dan menentukan apa yang menjadi goals dan
objectives. Untuk meraih goals dan objectives diperlukan strategi yang
diterapkan melalui program-program kehumasan. Perencanaan disusun untuk
mendekati kepastian dan memperkecil resiko, sehingga dapat menyelamatkan dan memastikan
tujuan yang hendak dicapai. Dalam perencanaan diletakkan unsur evaluasi, di
mana unsur tersebut untuk meneguhkan apakah perencanaan dan pemrograman yang
sudah disusun nantinya akan realistis untuk dilakukan. Dalam evaluasi inilah
komponen riset juga digunakan.
Ketiga, taking action and communicating. Tahap ini merupakan implementasi
dari rencana program yang didasarkan pada temuan fakta. Aksi dan komunikasi
merupakan bentuk riil yang menyangkut operasional dan teknis. Pada tahap ini PR
berhadapan langsung dengan publik sehingga diperlukan teknik kehumasan. Ketika
implementasi dilakukan, dibutuhkan adanya monitoring terhadap pelaksanaan
program. Aspek monitoring mensyaratkan adanya riset.
Keempat, evaluating, merupakan tahap akhir di mana PR melakukan
assesment terhadap hasil dari program kerja yang telah dilaksanakan. Pada tahap
ini riset kembali dibutuhkan untuk melakukan evaluasi atas hal-hal yang sudah
dilakukan. Beberapa model evaluasi sudah dikembangkan untuk menjelaskan
bagaimana dan kapan waktu yang tepat untuk mengadakan riset dan mengevaluasi
program maupun kegiatankegiatan komunikasi di dalam bidang Public Relations.
Tahap pertama diawali dengan proses pencarian fakta. Fakta yang
dimaksudkan adalah untuk mendefinisikan problem Public Relations (Defining PR
Problem). Fakta tersebut baru dapat diperoleh dari adanya aktivitas riset
dengan menggunakan berbagai macam metode yang relevan bagi organisasi. Tahap
berikutnya dilanjutkan dengan tahap perencanaan dan pemrograman, lalu aksi dan
komunikasi dan diakhiri dengan tahap evaluasi.
Sedangkan menurut Kasali dalam buku Soemirat & Ardianto, (2010:90).
menegaskan bahwa proses PR memperlihatkan dengan jelas pelaksanaan tugas PR
bukan semata-mata melakukan aksi, melain kan membutuhkan rencana-rencana dan
diikuti langkah-langkah pengendalian melalui proses evaluasi
Proses PR selalu dimulai dan diakhiri dengan penelitian. Berikut ini
adalah empat langkah yang biasa dilakukan dalam proses PR.
Pertama, Definisikan Permasalahan. Begitu pula dalam PR, seorang praktisi PR
harus dapat mengenal symptom dan penyebabnya.
Kedua, Perencanaan dan Program.Pada tahap ini seorang praktisi PR
sudah menemukan penyebab timbulnya permasalahan dan sudah siap dengan
langkah-langkah pemecahan atau pencegahan.
Ketiga, Aksi dan Komunikasi. Banyak praktisi PR sering melupakan
kedua proses di atas dan langsung masuk ke tahap ketiga, yaitu langsung
melakukan aksi dan komunikasi berdasarkan asumsi pribadi. Meski tidak jarang tindakan
itu membawa hasil yang tidak buruk, langkah ini sama sekali tidak disarankan
karena terlalu tinggi resikonya bagi citra perusahaan.
Keempat, Evaluasi Program.Proses PR selalu dimulai dari
mengumpulkan fakta dan diakhiri pula dengan pengumpulan data. Untuk mengetahui
apakah prosesnya sudah selesai atau belum, seorang praktisi PR perlu melakukan
evaluasi atas langkah-langkah yang telah diambil
Dari dua pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa keduanya hamper
sama dalam langkah merencanakan program yang mana diawali pencarian fakta,
perencaan program, aksi dari Public Relation dan diakhiri evaluasi. Yang mana
pada tahap akhirnya lah kita dapat mengevaluasi apakah perencaan program Public
Relations dapat dikatakan berhasil atau tidak.
Daftar Pustaka
Jurnal Volume 7, Nomor 2, Desember 2010: 171-186 Ilmu Komunikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar